Kamis, 19 Juli 2012


SEKILAS TENTANG KEUANGAN
PT. MADU BARU
Disusun sebagai hasil Laporan Study Operasional Perusahaan
Tahun Pelajaran 2011 / 2012

Disusun oleh :
1.      ANA NUR WINDASARI                 (10.1.02.01.0008)
2.      ANANDA DWI VANTIKA             (10.1.02.01.0009)
3.      ANDRI TENTREM RAHAYU        (10.1.02.01.0010)
4.      ANIFFIATUR ROHMAH                (10.1.02.01.0011)
5.      ANIS SABTYANINGTYAS                        (10.1.02.01.0012)

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Jln. K.H. Ahmad Dahlan 76 Kediri
2011/2012

HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN
LAPORAN STUDY OPERASIONAL PERUSAHAAN
Fakultas Ekonomi  Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tahun 2012
Di PT Madu Baru, Yogyakarta

Disusun oleh :
1.      ANA NUR WINDASARI                 (10.1.02.01.0008)
2.      ANANDA DWI VANTIKA             (10.1.02.01.0009)
3.      ANDRI TENTREM RAHAYU        (10.1.02.01.0010)
4.      ANIFFIATUR ROHMAH                (10.1.02.01.0011)
5.      ANIS SABTYANINGTYAS                        (10.1.02.01.0012)

Fak / Jur          : Ekonomi / Akuntansi
Judul               : Sekilas Tentang Keuangan PT Madu Baru

Disahkan :
Pada Tanggal : ……………………………….2012
Oleh :
Kaprodi,


Erna , S.E

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini walaupun masih banyak kekurangan .
Maksud dan tujuan penulis menuliskan Laporan Hasil Study Operasional Perusahaan ini untuk menambah wawasan penulis dan pembaca terkait observasi yang telah penulis lakukan selama berada di PT Madu Baru – Yogyakarta dalam mengobservasi tentang “Keuangan”.      
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan dalam pembuatan karya tulis ini, yang diantaranya adalah:
1.      Dra . Puji Astuti, M.M selaku sebagai Ketua Program Study Fakultas Ekonomi .
2.      Teman-teman serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu .
Kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan. Karena itu bila ada kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan di hati , penulis mohon maaf yang sebesar-sebesarnya.
Akhirnya penulis berharap agar karya tulis ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca sekalian.

Kediri, 2 Juli 2012

Penulis                                                    
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.             Latar Belakang
PT. Madubaru yang berlokasi yang berlokasi di daerah Kabupaten bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai usaha pokok pabrik Gula dan pabrik gula Alkohol/Spiritus Madukismo dengan potensi dan peluang pengembangan usaha yang potensial masih memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang menjadi suatu perusahaan Agro industry yang berbasis tebu dan dikelola secara professional dan inovatif menghadapi persaingan bebas di era globalisasi denan petani sebagai mitra sejati.
            Dengan menggunakan strategi bisnis Overall Cost Leadership pada usaha pokok dan strategi bisnis differensiasi pada diverserfikasi usaha maka PT. Madubaru siap menghadapi persaingan di era globalisasi sampai khususnya tahun 2009 dan tahun-tahun mendatang .
            PT. Madubaru dengan kepemilikan saham 65% Sri Sultan Hamengkubuwono X (Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat) dan 35 % PT. Rajawali Nusantara Indonesia (PT. RNI), serta pelaksanaan konsep Good Corporate Governance (GCG) secara konsisiten akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat petani tebu dan investor yang mensnsmksn modalnya .

1.2.             Identifikasi Masalah
Ruang lingkup keuangan PT. Madubaru Yohyakarta dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1.      Penyajian Laporan Keuangan
2.      Piutang
3.      Pengakuan Nilai Persediaan
4.      Persediaan Barang / Bahan
5.      Cadangan Penyusutan
6.      Utang
7.      Pengakuan Pendapatan
8.      Pembebanan Biaya
9.      Komputerisasi
10.  Pemasaran dan Kapasitas Gudang Alkohol dan Tetes
1.3.            Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas , maka penulis akan membatasi permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut :
1.      Penyajian Laporan Keuangan
2.      Piutang
3.      Pengakuan Nilai Persediaan
4.      Persediaan Barang/Bahan
5.      Cadangan Penyusutan
6.      Utang
7.      Pengakuan Pendapatan
8.      Pembebana Biaya
9.      Komputerisasi
10.  Pemasaran dan Kapasitas gudang Alkohol dan Tetes
1.4.            Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka penulis merumuskan masalah yang ada tentang Keuangan PT. Madubaru yaitu sebagai berikut :
1.      Apa maksud dari Penyajian Laporan Keuangan ?
2.      Apa yang dimaksud piutang ?
3.      Bagaimana Pengakuan Nilai Persediaan ?
4.      Bagaimana Persediaan Barang / Bahan di Pabrik ?
5.      Bagaimana Penghitungan Cadangan Penyusutan ?
6.      Apa yang dimaksud dengan Utnag ?
7.      Bagaimana Pengakuan Pendapatan ?
8.      Bagaiamana pembebabana Biaya dalam periode akuntansi ?
9.      Sistem akuntansi apa yang digunakan Pt. Madubaru ?
10.  Bagaimana Pemasaran dan Kapasitas gudang Alkohol dan Tetes ?
1.5.            Tujuan
Tujuan dari laporan tentang Keuangan PT. Madubaru Yogyakarta antaralain berusaha mendiskripsikan :
1.      Penyajian Laporan Keuangan
2.      Piutang
3.      Pengakuan Nilai Persediaan
4.      Persediaan Barang/Bahan
5.      Cadangan Penyusutan
6.      Utang
7.      Pengakuan Pendapatan
8.      Pembebanan Biaya
9.      Komputerisasi
10.  Pemasaran dan kapasitas Gudang Alkohol dan Tetes.

BAB II
PEMBAHASAN
1.     Sejarah PG-PS Madukismo
PG-PS Madukismo adalah satu satunya Pabrik Gula dan Pabrik Alkohol / Spiritus di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengemban tugas untuk mensukseskan program pengadaan pangan Nasional,Khususnya Gula Pasir,Sebagai Perusahaan padat karya banyak menampung tenaga kerja dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta .
Dibangun pada tahun 1955 atas prakarsa Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Diresmikan pada tanggal 29 Mei 1958 oleh Presiden RI Pertama Ir.Soekarno. PT. Madukismo ini mulai produksi Pabrik Gula tahun 1958 dan Pabrik Spiritus Tahun 1959.
·         Lokasi

Diatas Bangunan Pabrik Gula Padokan (satu diantara 17 Pabrik Gula di DIY  yang di bangun pada pemerintahan Belanda tetapi dibumihanguskan pada masa pemerintahan Jepang ) yang terletak di desa Padokan , Kelurahan Tirtonirmolo , Kecamatan Kasihan ,Kabupaten Bantul,Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.



·         Kontraktor Utama

Machine Fabriek Sangerhausen , Jerman Timur
·         Status Perusahaan
Perseroan Terbatas,didirikan tanggal 14 Juni 1955
 Diberinama     : “Pabrik-Pabrik Gula Madubaru PT” (P2G.Madubaru PT) memiliki 2 Pabrik yaitu:
            a. Pabrik Gula (PG)Madukismo
            b. Pabrik Alkohol / Spiritus(PS)Madukismo
·         Pemilik Saham
                  Pada Awal berdiri : 75% milik Sri Sultan Hamengku Buwono IX,25% Milik Pemerintah RI (Departemen Pertanian RI)Saat Ini telah dirubah Menjadi sbb :
65% Milik Sri Sultan Hamengku Buwono X , 35% Milik Pemerintah yang dikuasakan kepada PT.Rajawali Nusantara Indonesia (PT.RNI).
·         Kronologi Status Perusahaan dan Perubahan Management
Th 1955-1962   : Perusahaan Swasta (PT)
Th 1962-1965   : Bergabung dengan perusahaan Negara dibawah   BPU-PPN (Badan Pimpinan Umum – Perusahaan Negara), karena adanya policy pemerintah RI yang mengambil alih semua Perusahaan di Indonesia

Th 1966             : BPU-PPN bubar
PG-PS di Indonesia memilih tetap sebagai perusahaan Negara atau keluar menjadi Perusahaan swasta(PT), dan PT. Madubaru memilih menjadi Perusahaan Swasta .
Th 1966-1984   : PT.Madubaru kembali menjadi Perusahaan Swasta dengan susunan Direksi pimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Presiden Direktur. Tanggal 4 maret 1984- 24 Februari 2004 Diadakan kontrak managemen dengan PT.Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yaitu salah satu BUMN milik Departemen Keuangan RI.
 Tanggal 24 Februari – sekarang
PT.Madubaru menjadi perusahaan mandiri yang dikelola secara professional dan independent .
2.                 Bidang Akuntansi dan Keuangan
2.1.            Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga pokok historis . Laporan laba/rugi disuse berdasarkan All Inclusive Concept . dana yang digunakan dalam menyusun laporan perubahan posisi keuangan adalah modal kerja bersih, yaitu aktiva lancer dikurangi hutang lancar.
2.2.            Piutang
Piutang dikelompokkan menurut tingkat penyelesaiannya. Pengelompokkannya menjadi dua kelompok yaitu piutang yang tinggi kemungkinan tertagihnya dan piutang yang rendah kemungkinan tertagihnya (rekening piutang sanksi).
2.3.            Pengakuan Nilai Persediaan
Pengakuan harus melakukan penilaian terhadap semua persediaan yang ada pada tanggal laporan keuangan. Penilaian persediaan ini diperlukan untuk menentukan jumlah harga pokok penjualan yang harus dikurangkan dari hasil penjualannya, dalam rangka penentuan laba rugi periodiknya. Permasalahan pokok dalam akuntansi persediaan adalah jumlah biaya yang harus diakui sebagai aktiva dan konversi selanjutnya sampai pendapatan yang bersangkutan diakui.
2.4.            Persediaan Barang/Bahan
Metode penentuan harga pokok persediaan barang/bahan adalah dengan menggunakan metode rata-rata berjalan.
2.5.            Cadangan Penyusutan
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus tiap-tiap aktiva dikelompokkan menurut jenisnya dan mempunyai umur ekonomis yang berbeda. Sedang untukmenghitung PPh Badan penyusutan berdasarkan saldo menurun.
2.6.            Utang
Utang disajikan dua kelompok , yaitu yang tingkat penyelesaiannya kurang dari satu tahun dibukukan sebagai utang lancar dan kewajiban utang yang harus diselesaiakn pelunasannya lebih dari satu tahun disajikan dalam neraca sebagai hutang jangka panjang .
2.7.            Pengakuan Pendapatan
Sesuai PSAK bahwa transaksi penjualan terjadi apabila ada peralihan hak atas barang yang diperjualbelikan. Jadi pengeluaran pendapatan atas gula maupun tetes dibukukan apabila sudah diterbitkannya fajtur penjualan yang didasarkan atas DO gula dan telah ditandatanganinya kontrak pejualan tetes, untuk itu dapat dimulai sebagai berikut :
Gula
Pendapatan hasil gula diakui pada saat gula terjual dengan nilai sebesar realisasi harga penjualan.
Tetes
Pendapatan hasil tetes diakui pada saat tetes terjual dengan nilai sebesar realisasi harga penjualan maupun senilai harga kontraknya.
Alkohol/spiritus
Pendapatan hasil Alkohol/Spiritus diakui pada saat Alkohol/Spiritus terjual dengan nilai sebesar realisasi harga penjualan.
2.8.            Pembebanan Biaya
Pembebanan Biaya dalam periode akuntansi yang bersangkutan dilakukan atas dasar waktu (accrual basis)

2.9.            Komputerisasi
PT. Madubaru menggunakan system akuntansi LAN(Local Area Network) atau jaringan dengan sebuah bank data .
Bidang-bidang yang sudah terkompurisasi antaralain :
ª      Pembukuan (menggunakan system jaringan)
ª      Pengadaan bahan-bahan (menggunakan system jaringan)
ª      Pergudangan (menggunakan system jaringan)
ª      Pengajian (menggunakan system jaringan)
ª      Administrasi Tebangan (menggunakan system jaringan)
ª      Administrasi Timbangan (menggunakan jaringan LAN)
ª      Instalasi (menggunakan jaringan LAN)
ª      Sekertariat (menggunakan jaringan LAN)
ª      Administrasi Biaya Tanaman (menggunakan jaringan LAN)
ª      Administrasi Data Tanaman (menggunakan jaringan LAN)
ª      Personalia (menggunakan jaringan LAN)
ª      Administrasi Tebu Rakyat (menggunakan jaringan LAN )
ª      Hubungan dengan Kantor Pusat / Direksi menggunakan Internet
2.10.        Pemasaran
Distribusi Gula , Alkohol dan Spiritus :
Gula
Untuk tahun 1998 s/d sekarang Gula PG. Madukismo dijual bebas, gula milik Madukismo dijual sendiri oleh PG, Madukismo .
Gudang gula di PG. Madukismo ada 2 buah yaitu :
·         Gudang gula A dengan kapasitas 150.000 ku
·         Gudang gula B dengan kapasitas 50.000 ku
Alkohol dan Spiritus
Alkohol dan spiritus pemasarannya diatur sendiri oleh perusahaan melalui distributor, ada yang berasal dari Jakarta , Tegal, Semarang, Solo, Surabaya, Yogyakarta .
Cara penjualannya ada 2 cara yaitu :
·         Tunai
·         Kredit
Harga jual untuk alcohol dan Spiritus ditetapkan
·         Sesuai harga pasar
·         Untuk alkohol merupakan barnag kena cukai (BKC) yang tariff cukai sesuai dengan ketentuan pemerintah sebesar Rp. 20.000/liter.
2.11.        Kapasitas Gudang Alkohol dan Tetes
Kapasitas Gudang:
·         Alkohol dan Spiritus         = 3.663.350 liter terdiri 26 tangki
·         Tetes                                  = 480.000 ku (4 juta liter)
 terdiri 4 tangki , satu unit molasses dengan kapasitas 10.000 ton

Tidak ada komentar:

Posting Komentar